
Sudah Diintai Dari Malaysia, BC dan Polisi Tangkap ABK KLM Melibur yang Bawa 2 Kg Sabu-sabu
MENITRIAU.COM - SELATPANJANG - Ternyata kabar tentang satu orang Anak Buah Kapal (ABK) yang membawa sabu-sabu dari Malaysia ke Selatpanjang terbukti. Hal itu setelah pihak Bea dan Cukai (BC) memberikan keterangan, Kamis (22/9/2022) malam.
Diinformasikan oleh petugas Kantor Bantu BC Bengkalis di Selatpanjang, Wachid Arianto kepada wartawan bahwa awalnya mereka mendapatkan informasi dari Bareskrim Mabes Polri akan ada pengiriman sabu-sabu melalui jalur laut asal Malaysia tujuan Selatpanjang. Kemudian tim Bareskrim, BC Bengkalis dan Kanwil BC Riau stanby di Selatpanjang menunggu kedatangan kapal yang diduga membawa narkoba jenis sabu-sabu tersebut.
Kapal yang diduga membawa sabu-sabu tersebut yakni KLM Melibur Jaya 99 milik pengusaha lintas batas, Asian. Dimana kapal tersebut berlabuh dan akan melakukan aktivitas bongkar muat di Asean ekspedisi di Jalan Tebingtinggi, Selatpanjang.
"Setelah mendapatkan informasi bahwa kapal target merapat, sekitar pukul 21.00 Wib malam, Rabu (21/9/2022) tim langsung segera meluncur ke TKP," ungkapnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, didapati suspect bersama barang bukti sabu-sabu 2 kilogram. Lantas tersangka 1 yang merupakan salah satu ABK KLM Melibur langsung diamankan.
"Setelah kita lakukan pengembangan, didapati lagi dua orang tersangka lain. Lantas ketiga tersangka dan barang bukti langsung diamankan," kata Wachid.
Pada keesokan harinya, Kamis (22/9/2022), tim dari Bareskrim dan BC melakukan pencarian mendetail di KLM Melibur. Bahkan gudang milik Asian pun langsung diperiksa secara mendalam.
"Pemeriksaan dilakukan tim dengan bantuan anjing pelacak yang bernama Akiro milik BC. Namun hasilnya nihil," ujarnya.
Setelah tidak mendapatkan barang bukti lainnya, ketiga tersangka bersama barang bukti 2 kilogram sabu-sabu langsung dibawa ke Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Tugas BC sudah selesai. Tersangka dan barang bukti langsung diserahkan kepada pihak kepolisian (Bareskrim) untuk proses lebih lanjut," tegas Wachid.
Sebelumnya, pemilik Kantor Ekspedisi Asean Jaya mengakui jika gudangnya sedang diperiksa. Bahkan pemeriksaan menggunakan anjing pelacak.
"Iya sekarang sedang diperiksa dengan anjing pelacak dari polisi dan Bea dan cukai," ungkapnya kepada awak media, Kamis (22/9/2022) siang.
Awak media tidak diperbolehkan memantau proses pemeriksaan, alasannya tidak diberikan izin oleh aparat yang sedang bertugas. "Dilarang untuk masuk karena mereka sedang kerja. tidak boleh," ujarnya.
Asian menjelaskan besar kemungkinan pemeriksaan termasuk dalam rangkaian penindakaan sejumlah warga yang kedapatan membawa barang dugaan narkoba jenis sabu yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) miliknya, kemarin (21/9/2022) malam.
"Kemarin tiga orang ditangkap. Kabarnya bawa sabu 2 kilogram. Salah seorang dari mereka anggota kita. Dua orang lainnya bekas anggota," sebutnya.
Namun ia mengaku jika anggotanya tersebut baru saja bekerja sebagai awak kapal miliknya. Sementara, dua orang lainnya bekas anggotanya.
"Anggota kita itu, baru aja bekerja. Bahkan baru dua trip ikut. Memang baru bekerja sama kita. Saya tidak begitu tau latar belakangnya. Dua lagi mantan anggota saya," ungkapnya.
Mereka kabarnya ditangkap tidak jauh dari kantor ekspidisinya. "Penangkapan kemarin. Lokasi penangkapan tak jauh dari sini," ujarnya.
Namun tegas Asian tidak tau apa yang sedang terjadi. Apalagi cerita soal narkoba. Ia juga bersyukur terhadap penindakan tersebut, sehingga dengan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh anggota lainnya. ***
Bagikan :







Email : redaksi@menitriau.com
(Sertakan Foto dan Data Diri Anda)