SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia. (istimewa)
SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia. (istimewa)

Riau Punya SMK Kelapa Sawit Pertama di Indonesia. Herman Maskar: Lulusan Dijamin Bekerja, Segera Mendaftar

MENITRIAU.COM - PANGKALAN KERINCI - Guna meningkatkan sumber daya manusia bidang perkebunan di Provinsi Riau, di Kabupaten Pelalawan sudah berdiri SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia. Bahkan, pihak sekolah menjamin lulusan bekerja setelah menamatkan pendidikan 

Dewan Pembina SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia H Herman Maskar dalam siaran tertulis yang diterima menitriau.com, Sabtu (11/2/2023) mengungkapkan hal tersebut. SMK ini nerupakan pertama di Indonesia.

"Alhamdulillah di Provinsi Riau tepatnya Kabupaten Pelalawan yang menjadi kabupaten penghasil CPO terbesar di Riau sudah ada SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia yang merupakan SMK Kelapa Sawit pertama di Indonesia. Kebetulan saya pembinanya di sana dan atas arahan pemimpin daerah baik Bapak  gubernur dan wakil gubernur Riau maupun Bupati dan wakil Bupati Pelalawan SMK Kelapa sawit ini akan menjadi pusat peningkatan kompetensi Sumber Daya manusia bidang kelapa sawit yang insyaallah pada bulan ini sudah akan menerima mahasiswa dengan program sekolah seluruh lulusannya akan dijamin bekerja pada sektor perkebunan," beber Herman.

Ia melanjutkan, pada tahun pelajaran 2023/2024 ini SMK Kelapa sawit Arsya Ganeeta Indonesia ini menerima calon peserta didik baru dengan beberapa kategori dan terbatas seperti kategori prioritas anak petani sawit, anak anak yang orangtuanya bekerja di sektor industri sawit bahkan juga senada dengan program pemerintah. "Kita juga memberikan banyak beasiswa serta keperluan hidup bagi anak yatim ditanggung oleh pihak sekolah," jelasnya 

"Ayo segera daftarkan anak anak kita ke SMK Kelapa Sawit pertama dan satu satunya ada di Riau ini," tutup Herman yang juga dosen pada Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia ITP2I. (rls)

Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau ini mwngatakan, produksi CPO terbesar di Indonesia menjadikan komiditas sawit menjadi sektor yang paling menjanjikan dalan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat di Provinsi Riau.

"Jika dilihat dari atas udara,. Tumbuhan kelapa sawit terhampar luas di atas permukaan bumi yang hijau, perkebunan sawit yang menjadi penopang sebahagian besar masyarakat Riau sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya. Dimulai pada era Orde Baru dengan program transmigrasi dilakukan oleh pemerintah pada zaman itu," ucapnya 

Para petani dan pengusaha bidang perkebunan sawit sambung Herman, membangun industri perkebunan kelapa sawit menjadi komoditas yang menjanjikan sebagai bisnis maupun untuk kehidupan kesejahteraan masyarakat.

"Dahulu kala menjadi petani maupun pengusaha sawit dengan sumber daya manusia seadanya menggunakan pola perkebunan maupun industri  tradisional dan walaupun begitu kualitas maupun kuantitas produksi CPO kelapa sawit Riau memuncaki peringkat terbaik di Indonesia," tuturnya.

Waktu terus berganti dan berjalan tanpa di sadari usia produktif satu pohon kelapa sawit hanya mempunyai batas usia produktif hasil buah yang berkualitas, berkisar 25 - 30 tahun kelapa sawit tumbuh dan harus di tebang atau biasa disebut peremajaan sawit. 

Begitu juga pada sektor produksi juga di beberapa industri juga membutuhkan karyawan yang produktif sehingga karyawan yang sudah berumur akan pensiun digantikan oleh SDM yang muda dan masih enerjik, dan dari semua peningkatan dan peremajaan tersebut membutuhkan SDM manusia baru yang mempunyai pendidikan dan kecakapan pada perkebunan dan industri kelapa sawit, jika tidak disiapkan maka regenerasi manusia pada bidang perkebunan ini akan punah atau hilang karena generasi muda tidak mempunyai keahlian melanjutkannya.

Hal tersebut jika tidak di antisipasi maka kedepan generasi muda penerus tidak bisa mengelola aset perkebunan yang mereka miliki, bisa saja menjadi lahan tidur, bahkan kebun kelapa sawit warisan orang tua akan dijual karena tidak paham mengelolanya.

 Herman menambahkan, Pemprov Riau sedang giat-giatnya membangun SDM yang berkualitas termasuk pada sektor pendidikan vokasi atau kejuruan, salah satunya bahwa SMK yang menjadi lembaga formal pencetak SDM yang siap bekerja harusnya berbasis kerifan lokal setempat, contohnya Riau masyarakat nya bergerak di bidang perkebunan harus siap dan mengarah pada sektor perkebunan sawit juga. (rls)



Bagikan :
Bagikan tulisan ( berita/opini ) anda ke TIM Redaksi kami
Email : redaksi@menitriau.com
(Sertakan Foto dan Data Diri Anda)