
Kopi Pagi: Kopi Santan Serasa Cappuccino
MENITRIAU.COM - Kopi hitam? Banyak. Kopi coklat? Biasa! Kopi santan? Nah. Ada rasa uniknya. Dalam tradisi orang minum kopi, kopi dicampur santan jarang terjadi. Cara membuat juga sederhana. Kopi bubuk direbus dicampur santan. Di pasaran Rp5.000/gelas.
Tapi, saya mencoba membuat "cappuccino" dengan sentuhan santan via steaming . Dikukus. Bukan dengan susu. Tentu ada rasa gurih. Penulis terinspirasi tentang masakan manakala diberi sentuhan santan akan terasa gurih-gurihnya.
Berbahayakah? Tidak!
Sudah teruji bahwa minum kopi santan akan baik-baik saja. Dalam tradisi masyarakat tertentu yang jauh dari kopi, biasanya komoditi itu relatif mahal. Jika pun tidak mahal, kebanyakan yang beredar di pasar adalah jenis-jenis kopi kampung yang kadang tidak diketahui kualitas dan namanya.
Kopi kampung ini beragam. Jika semata-mata hanya diperhatikan bentuknya bisa mirip arabica. Tetapi keharumannya lemah. Jika dimasukkan robusta, bentuknya terlalu kecil-kecil. Bisa saja ke exelsa, tetapi sama sekali tidak menunjukkan bentuk dan rasanya. Orang kampung sendiri tak tahu jenisnya. Pokoknya kopi. Pahit, dan hitam.
Motif Mencampur
Ada beberapa motif, kenapa dicampur santan? Pertama mengurasi tekanan rasa pahit. Jenis-jenis kopi kampung, lebih mendekati rasa robusta. Dengan diberi santan, terasa lebih gurih.
Kedua, menghilangkan kebosanan rasa kopi hitam. Sesekali mengonsumsi kopi beda rasa tentu menjaga variasi rasa.
Ketiga, lebih efisien. Penggunaan kopi misalnya hanya 60-70 persen sisanya santan. Toh, kelapa harganya lebih murah. Tentu saja, untuk daerah bukan penghasil kopi, harga kopi relatif lebih mahal.
Harga green bean robusta di Temanggung, Jawa Tengah di sekitar Rp40.000/kg. Ada yang Rp35.000/kg. Menjauh dari daerah itu bisa mencapai Rp45.000-Rp50.000 per kg. Di situs online, kita bisa mendapatkan sekitar Rp42.000/kg. Artinya, harga pasar sesungguhnya di sekitar Rp35.000 per kg.
Agar mampu menghasilkan cangkir lebih banyak, maka dicampurlah dengan yang lain.
Kopi yang dijual bubuk bisa seribu satu macam campuran. Ada beras wangi. Ini untuk memperkuat harumnya. Ada yang dicampur jagung. Jika terlalu banyak campuran lebih barbau " apek ". Dan, ada juga yang kulit kopinya ikut digiling. Maka, curigalah jika harga kopi bubuk dijual murah.
Campuran seperti itu masih lumayan. Masih ada unsur alami. Tetapi, ada yañg diberi esense agar bau kopinya menyengat.
Keempat, sensasi gaya hidup. Bukan dikonsumsi harian.
Menggoda Selera
Mencampur kopi dengan bahan lain sejak dari roasting , atau saat sangrai itu biasa. Seperti juga dalam tradisi Italia, Turki, Belanda, maupun Amerika, kopi disentuh susu.
Tradisi kopi santan seharusnya bisa menyamai tradisi latte atau cappuccino. Tidak ada yang salah. Kombinasi keduanya juga mampu menghasilkan rasa yang menggoda selera. Sepanjang kualitas kopi maupun santan bisa dipertanggungjawabkan. Anda bisa menggunakan komposisi 50:30:20 untuk arabica:robusta:santan. Atau sesuaikan dengan persediaan yang ada.
Bagaimana dengan manfaat santan sendiri? Bahan makanan ini mengandung kalori yang cukup tinggi. Selain itu, ada berbagai kandungan nutrisi lain di dalamnya. Berikut nutrisi dalam 240 gram santan segar, yaitu:
Kalori: 552, mangan: 110 persen kebutuhan harian, magnesium: 22 persen kebutuhan harian, Lemak: 57 gram, tembaga: 32 persen, zat besi: 22 persen, protein: 5 gram, potasium: 18 persen, karbohidrat: 13 gram. Selain itu memiliki kandungan folat dan serat.
Dalam banyak penelitian, dengan jumlah yang sesuai, santan akan memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Misalnya, meningkatkan kolesterol baik. Mengonsumsi makanan yang diolah menggunakan santan, mampu membantu meningkatkan kadar kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL) dalam tubuh.
Dengan meningkatkan jumlah HDL, maka bisa menurunkan kadar low density lipoprotein (LDL) dalam tubuh. LDL yang tinggi berkaitan dengan penyakit kolesterol dan gangguan jantung.
Di samping itu, juga nencegah kerusakan sel.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Food Science menyebutkan, bahan makanan ini mengandung senyawa _fenolik_ yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan sel.
Ketika antioksidan terpenuhi dalam tubuh, kandungan ini mampu mencegah kerusakan sel dan jaringan tubuh dari paparan radikal bebas.
Sementara itu juga meningkatkan fungsi kognitif
Lemak dalam santan mampu meningkatkan fungsi kognitif. Asam lemak pada bahan makanan ini diserap terkait dengan peningkatan fungsi kognitif.
Selain itu, kandungan antioksidan dalam cairan ini juga mampu memberikan perlindungan pada otak agar terhindar dari radikal bebas. Paparan radikal bebas dapat memicu penurunan kemampuan fungsi otak yang meningkatkan risiko Alzheimer.
Tetapi, karena santan mengandung lemak cukup tinggi, maka tetap diingatkan untuk mengonsumsi dalam jumlah yang terukur. Dalam konteks ini, anjuran yang sama juga diberikan ketika susu dikonsumsi. Bahkan, banyak ahli nutrisi yang menyarakan untuk tidak mengonsumsi susu bagi orang yang sudah berusia di atas 50 tahun.
Santan, atau susu membuat aroma kopi lebih eksotik. ***
*) Hendro Basuki, penulis tinggal Gunungpati-Semarang, Jawa Tengah
Bagikan :







Email : redaksi@menitriau.com
(Sertakan Foto dan Data Diri Anda)