MENITRIAU.COM -Pekanbaru - Di era modern ini, banyak anak muda yang terjebak dalam "generasi limbo", yakni periode transisi yang penuh ketidakpastian setelah lulus pendidikan tinggi namun belum memiliki karir.
Banyak lulusan universitas yang berpendidikan tinggi masih terjebak dalam pekerjaan dengan gaji rendah dan bertanya-tanya kapan mereka akan dapat menggunakan gelar mereka untuk bekerja. Lulusan yang cerdas namun terjebak ini begitu banyak sehingga mereka masuk dalam kelompok yang disebut Generasi Limbo.
Tidak jarang lulusan tersebut berupaya agar sekedar punya pendapatan dan tidak terkesan mempermalukan gelar yang sudah diperoleh, akhirnya mereka menjalani apapun pekerjaan yang ada di depan mata walaupun itu tak sesuai bidang studinya. Tingginya angka pengangguran dan terbatasnya kesempatan terutama di kalangan fresh graduate di Indonesia, menjadikan fenomena ini cukup marak.
Data BPS menunjukkan Indonesia memiliki persentase penduduk pengangguran mencapai 4,82 persen atau sebanyak 7.195.000 orang per Februari 2024. Sementara 95,18 persen atau 142.179.000 tercatat sebagai penduduk yang bekerja per Februari 2024. Di Riau, dari data BPS terdapat sebanyak 132.454 penduduk yang belum memiliki pekerjaan. Disinyalir banyak yang terjebak dalam "generasi limbo", menunggu peluang yang tak kunjung datang.
"Generasi muda sangat membutuhkan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Di Universitas Riau, lulusan kami rata-rata selain bekerja, sisanya membuka peluang usaha mandiri, berwirausaha,” ujar Khairul Amri M.Si, dosen Administrasi Publik UNRI.
Melihat kondisi ini, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan mengambil langkah proaktif dengan menyediakan 100 posisi magang kerja bagi generasi muda untuk di Riau dan Jakarta. Program ini diharapkan dapat membantu mereka mendapatkan pengalaman kerja dan meningkatkan keterampilan, sehingga lebih siap memasuki dunia kerja nantinya.
Selaku akademisi dari Universitas Riau (UNRI), Khairul menyambut baik program magang yang diinisiasi oleh PHR. Menurutnya, program ini merupakan jembatan bagi generasi muda untuk mendapatkan pengalaman dan meningkatkan peluang kerja. Selain itu program magang kerja ini dapat membantu para lulusan sarjana untuk mendapatkan pengalaman dengan jenis pekerjaan yang sesuai bidang keahlian mereka.
"Kesempatan magang seperti ini dapat memberikan mereka pengalaman kerja yang berharga dan meningkatkan keterampilan dalam memasuki dunia kerja nantinya. Program ini juga sejalan dengan kurikulum Merdeka dan akselerasi dalam meningkatkan kapasitas generasi muda Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, program magang kerja seperti yang ditawarkan PHR dapat menjadi benchmark bagi pelaku industri lainnya sehingga bisa menjadi upaya problem solving yang dihadapi generasi muda lulusan sarjana saat ini. Apalagi, program tersebut terbuka untuk pemuda Riau dan juga di Jakarta.
“Ini adalah ruang khusus yang diberikan PHR untuk dimaksimalkan, syukur-syukur generasi muda Riau bisa mendapat pengalaman, keterampilan, serta ilmu yang mumpuni untuk nantinya bisa bekerja sebagai karyawan di Pertamina,” ungkapnya.
Program magang PHR tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan bagi "generasi limbo" untuk memasuki dunia kerja. Dengan mendapatkan pengalaman dan meningkatkan keterampilan, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
PHR telah membuka peluang magang kerja sebanyak 5 kali untuk menjembatani generasi muda dalam memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Pada batch ke 5 magang kerja PHR ini, sangat tampak antusiasme dari generasi muda. Lebih dari 55.000 peserta mendaftar, dan kini memasuki tahap seleksi akhir.
Rudi Arifianto Corporate Secretary PHR mengatakan, bahwa program magang kerja yang telah berjalan sejak tahun 2022 ini memberikan banyak manfaat bagi peserta. Selain dapat pengalaman mengenal dunia kerja, program ini juga mampu memberikan keterampilan dalam meningkatkan daya saing. Program magang kerja PHR ini akan berlangsung selama 6 bulan dengan penempatan di Riau dan Jakarta.
"Setelah mengikuti program magang kerja ini, para peserta mendapatkan kesempatan dan bekal yang cukup untuk lebih berkembang sekaligus memiliki daya saing yang tinggi di dunia kerja sesuai latar belakangnya masing-masing," ujar Rudi.
Dijelaskannya, program magang kerja ini terbuka bagi putra dan putri Riau. Nantinya, peserta yang lolos seleksi akan ditempatkan di Riau dan Jakarta sesuai dengan pilihan formasi yang dibuka.***
Keterangan foto: Para peserta magang PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) saat melaksanakan aktivitas pekerjaan dengan bimbingan mentor profesional.
#####
*Media Contact*
*Sonitha Poernomo*
Manager Corporate Communications
PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR)
M. : +62 811-851-9273
E.. : sonitha.poernomo@pertamina.com
----------
*TENTANG PHR WK ROKAN*
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan. (rls)